MENANTIMU

Aku menantimu, menembus kabut dipagi hari
Selagi menyambut cahaya matahari
Mencatat ratusan juta melodi
Yang diam-diam beranjak pergi

Berapa bunga telah mekar, bersama ku di pagi ini
Pintaku padanya, temani aku sampai kau kembali
Tapi dia berjuta kali kuncup dan layu bersamaku
Layaknya duri yang memintaku berhenti
Perlahan, awan-awan bergerak meninggalkanku
Sendiri, disini melawan sepi, dan ku masih menanti

Tetes-tetes hujan berjatuhan di atas kursi itu, aku masih menantimu
Membasahiku dan mencoba menutup bola mataku
Aku menantimu, melewati rintihan hujan itu
Dan muncul diantaranya untuk ku

Fikirku jika rintihan hujan ini berhenti
Dan awan-awan itu pergi, kau akan berada disini
Dan tak ada, kau tak ada, dan ku sendiri
Kau, yang telah ditunggu begitu lama

Comments

Popular posts from this blog

Rabu di Mei Pertama

Kutipan Bahagia

Egoiskah Hati?